Rabu, 06 Juli 2011

Mahasiswa Baru

Yups...Yups..Yups...
Bulan Juli Sudah tiba, SNMPTN telah diumumkan, sebagian besar jiwa-jiwa muda yang berkelana pasti mulai sibuk mencari perlengkapan dan juga jati diri baru untuk memulai hidup sebagai mahasiswa.

Your life has been change young man! You are an adult now....

Satu hal yang menjadi ciri khas saat kita masih jadi MABA alias mahasiswa baru adalah: O.S.P.E.K atau yang sekarang lebih diperhalus menjadi penerimaan mahasiswa baru. Ciri dan indikasinya sama: Mahasiswa akan mengikuti serangkaian kegiatan "membosankan" berisi materi adaptasi dunia kampus dan bla..bla... sambil duduk di atas lantai (nampak boring, kan?)

Buat beberapa kampus, pasti masih ada yang mencantumkan kode "senior jahat" berlabel tatib, satdis, atau mungkin tibum dan kantib (loh?!). Para senior ini pasti akan meninggalkan bekas luar biasa mendalam di otak para MABA. Galak-Galak nyebelin minta dihujat. Tapi bikin cerita menarik buat dikenang.

Yah, sebagai mantan MABA, sekaligus pernah jadi panitia OSPEK (yang no fuction). Masih ada satu pertanyaan menganjal:
Sebenernya fungsi "senior jahat", khususnya yang frontal, apa, sih?
Sambil merenungkan pertanyaan itu, ini ada satu kisah MABA, sebut aja si-X. Perlu dicatat, kisah ini bukan fairy tale dan bener-bener kejadian di salah satu kampus (and absolutly not in my own campus). Gini nih kisahnya:

Pagi hari yang dingin, matahari masih nyangkut di punggung gedung, tapi jam sudah menunjukan kalo waktu OSPEK tinggal 5 menit lagi. Klo masih jalan santai dijamin kena hukuman karena telat. X jalan dengan lunglai, mata merah gara-gara kurang tidur ngerjain tugas senior (dan belum selesai pula lagi), perut keroncongan belum sarapan, bau badan masih hawar-hawar gara-gara gak sempet mandi. Akhirnya dia tiba sambil diteriak-teriakin senior yang nyuruh baris.
Singkat cerita mahasiswa sudah berbaris rapi dan para senior jahat meminta tugas bejibun yang dikerjakan tadi malam untuk dikeluarkan. Ternyata oh ternyata! Hasil tugas para MABA sangat mengecewakan! Guest what? Tentu aja kena semprot berjamaah sama senior jahat.
Senior Jahat: Tugas macam apa ini?! Kalian gak ngerjain?  Kenapa? Males? Mahasiswa koq kayak gini? Apaan ini?
Mahasiswa: ...sing... (hening sambil nundukin kepala)
Senior jahat: Ini apaan ini?! Ini sampah! Ini yang kalian sebut tugas?! Yang kayak gini gak cocok jadi mahasiswa!
Mahasiswa:....tetep hening kayak kuburan.... (X ngerasa gak nyaman)
Senior jahat: ... bla-bla-bla .... terus mengkonfrontir dengan kata-kata pedes level 7 (emangnya kripik Ma Icih?)
Mahasiswa:....Mangkin mengkerut...... (si-X makin merasa gak nyaman)
Senior Jahat: Kalian tau, gak?! Klo kalian ngerjain tugas gampang kayak gini aja gak bisa?! Kalian semua itu kualitas rendah! KALIAN SEMUA GENERASI SAMPAH!
X: (akhirnya meledak marah) Kak! KLo kita semua yang ada di sini generasi sampah! Kakak semuanya ANJ**G (sensor)!!!!!!!!!!!
Senior jahat:...Hening sesaat... (Satu senior dengan tampang tersangar akhirnya buka suara) Kamu berani?
X: (sambil gemeteran nahan takut dan marah) IYA!!!!!!!!!!
Senior Jahat: Maju kamu!
Yah2... adegan selanjutnya udah bisa ditebak, ampir aja kejadian tawuran antar senior vs junior, untungnya Para Senior yang otaknya masih jalan berhasil melerai dan mendamaikan suasana.
X akhirnya memutuskan untuk tidak pernah mengikuti OSPEK di hari berikutnya dan X memang tidak pernah mau ikut OSPEK lagi. Efeknya, keanggotaan dia di himpunan juga terhambat.

Terus apa sih makna yang bisa diambil?
  1. Buat para mantan MABA, klo kalian ada di posisi Senior Jahat, kalian mau ngapain coba hayoh? (Jujur dari hati jawabnya)
  2. Yang jelas harus dipertanyakan apa tujuan Senior Jahat ngasih perkataan pedes sampai nyebut MABAnya generasi sampah? Menertibkan MABA? Klo MABAnya sendiri kondusif kenapa harus ditekan sejauh itu? Wajar donk akhirnya ada yg meledak.
  3. Klo emang maksud Senior Jahat untuk memunculkan satu penerus yang berpikir kritis dan berani berpendapat. Maka para senior jahat telah berhasil! Tapi sekaligus membuat satu-satunya orang berpikiran beda ini jadi membenci sistem.
  4. Yah si-X emang terlalu frontal juga sih. Dia gak usah nyebut seniornya anj**ng. ^^'. Untung aja seniornya masih bisa berpikir jernih, klo tiba-tiba "dikarungin" untuk dibuat bungkam gimana coba?

Yah ini cuma sekelumit kisah masa muda. Tahapan OSPEK itu penuh kisah tak terduga dan juga pengalaman berharga. Jadi gak udah takut dan tegang menghadapi dunia kampus. Intinya, tetep berpikiran jernih dan kritis. Jangan takut berpendapat. Karena pada dasarnya :
"SENIOR TIDAK SELALU BENAR!"

Selamat menempuh status baru jiwa muda. Sekarang kalian adalah MAHASISWA bukan SISWA lagi
^0^/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment, Please... ^^'