Senin, 04 Februari 2013

Prolog

"Bi, simpan pisau itu." 
Kerut khawatir mulai muncul di dahi El. Gestur tangannya mengisyaratkan aku untuk tenang. Tapi aku tidak bisa tenang
Bagaimana mungkin aku bisa tenang?

Aku mempererat pengangan tangan kananku yang sedang memegang pisau dapur ukuran besar sampai buku-buku jariku terasa kebas. Aku tahu benda ini benda berhaya, setidaknya dengan ukuran sebesar ini, jika aku bisa menusuk lurus ke arah perut, aku tahu pisau ini bisa tembus sampai ke organ dalam karena ukuran panjangnya.
Pisau ini berbahaya, dan karena itu El tetap menjaga jarak aman, sekitar 5 meter dariku. Saat ini, dia terlalu jauh dari jangkauan tanganku. Jika memang aku ingin melukai dia separah mungkin dengan pisau, aku tidak  akan mungkin bisa menusuknya dari sini.

"Bi, pisau itu bisa ngelukain kamu. Turunin, Bi. Aku gak ingin kamu kenapa-napa" El mulai menunjukkan wajah sedih dan khawatir. 

El selalu mengkhawatirkan aku. Dia makhluk pertama yang menyayangi aku. Dia makhluk pertama yang menjadi teman baikku. Dan dia satu-satunya orang yang bisa membuatku merasa tenang.
Tapi dia mengkhianatiku!


Sabtu, 02 Februari 2013

Ujung Persimpangan

In every single world, you will find some person that have an ability to make you as a slave. Make your mind as her/ his hostage.

In my world, orang itu adalah seorang perempuan bernama Rani. Perempuan manis dengan aura rapuh yang menguar dengan kuat. Her special power is kemampuan dia untuk membuat siapa pun merasa simpatik dengan kerapuhan dia.

And maybe I am her victim.

Belakangan ini kami berdua dekat, aku simpatik dengan cerita dia yang terus-terusan disakiti oleh pacarnya. Dan aku juga merasa nyaman dengan kehadiran dia di sampingku.

“Kak, kayaknya kita gak bisa sering-sering ngobrol kayak gini lagi sekarang” Rani menatapku dengan mata sayunya. Dia akhirnya berbicara setelah sekian lama hanya duduk menatapku menyusun huruf-huruf di laptop, sambil memainkan bibir bawahnya. Tanda kalau dia sedang bimbang.


Jumat, 01 Februari 2013

That Awkward Moment: Pretty Boy Takeru Sato

Dan sudah melewati tahap satu bulan sejak "Rurouni Kenshin", film yang sukses memuaskan jutaan penggemarnya di jepang, akhirnya bisa diakses secara bebas melalui dunia maya. Tapi, gaung dari film itu masih menghipnotis beberapa orang.

Takeru Sato memerankan tokoh Kenshin Himura, sosok samurai dengan masa lalu yang kelam namun memiliki sisi humanis yang kental dan dia bersumpah untuk tidak pernah membunuh lagi. Dia sukses memerankan sisi kelam dan lembut dari sosok Kenshin, walaupun dalam film ini, sosok konyol Kenshin belum ditonjolkan secara maksimal. Tapi tidak dapat dipungkiri mungkin tidak akan ada aktor lain yang bisa memerankan tokoh Kenshin sesempurna Takeru Sato.